Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Jepang merupakan salah satu Negara
besar yang berada dikawasan Asia. Kebesaran nama jepang sudah terbukti sejak
sebelum terbentuknya Negara kesatuan jepang. Jepang yang pada waktu itu masih
berbentuk Negara kedaerahan sudah mampu menguasai sebagian dari wilayah
semenanjung Korea. Walaupun pada akhirnya jepang dapat dikalahkan oleh silla
dan peakche.
Pusat perintahan di jepang di pimpin
oleh seorang kaisar. Meskipun demikian jepang beberapa kali mengalami
pergantian kekuasaan. Pada masa kerajaan kuna pemerintahan jepang dikuasai oleh
seorang kaisar. Yang paling khas dari pemerintahan jepang adalah pusat ibu kota
jepang siring berpindah-pindah sesuai dengan keinginan penerus
pemeritahanya(kaisar baru).
Pada
masa pemerintahan kekaisaran mulai melemah Clan minamoto berhasil menaklukan
Taira dan kemudian berkembanglah kekuasaan shogun yang dibentuk oleh
minomoto-no-yoritomo pada tahun 1192. Maka pemerintahan jepang beralih ketangan
Shogun sedangkan kaisar hanya berfungsi sebagai lambang.
Sejak pemerintahan
beralih ketangan shogun. Pada masa ini kaisar hanya sebagai lambang sedangkan
yang menjalankan pemerintahan adalah shogun. Pada masa keshogunan ini jepang
banyak berhubungan dengan Negara tetangga seperti cina dan korea selain itu
pada masa keshogunan ini merupakan awal mula hubungan jepang dingan
negara-negara barat. Kedatangan orang orang barat yaitu spanyol dan Portugis
yang semula dengan bertujuan untuk penyebaran agama Kristen semula diterima
Jepang dengan tangan terbuka, namun lama kelamaan orang portugis dan orang
Spanyol diaggap membahayakan kekuasaan shogun sehingga dengan alasan untuk
mempertahankan dan memperkuat rezim pemerintahan, serta membawa kembali rakyat
kepada ajaran Shinto ajaran leluhur jepang shogun tokugawa menjalankan politik
isolasi.
Pada
masa pemerintahan keshogunan menjalankan politik isolasi bangsa jepang masih
tetap menjalin hubumgan dengan Belanda, hal ini beralasan bahwa bangsa Belanda
tidak membawa misionaris penyebaran agama Kristen Belanda lebih mencurahkan
perhatian dalam mencari keuntungan dalam hal perdagangan. Selain itu Belanda
juga bersedia membantu Shogun tokugawa untuk menindas Katolik tapi dengan
syarat Belanda tidak boleh menyebarkan agama Kristen. Perkembangan pemerintahan
pada masa keshogunan juga menagalami pasang surut yang sangat menarik apabila
dikaji lebih dalam lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Bagaimana latar belakang munculnya
kekuasaan shogun?
2)
Bagaimana perkembangan kekuasaan shogun?
3)
Apa yang menjadi latar belakang
runtuhnya kekuasaan shogun?
1.3 Tujuan
1)
Untuk mengetahui latar belakang
kemunculan kekuasaan keshogunan.
2)
Untuk mengetahui perkembangan kekuasaan
shogun terutama dalah hal ekonomi, politik, dan budaya.
3)
Untuk mengetahui latar belakang
runtuhnya kekuasaan shogun.
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi penyusun maupun
pembaca terhadap sejarah asia timur terutama di Jepang pada masa keshogunan.
Melalui makalah ini pembaca dapat lebih memperdalam tentang latar belakang,
perkembangan serta masa keruntuhan kekuasaan shogun diJepang.
Bab II Pembahasan
2.1 Awal Kemunculan Kekuasaan Shogun
Awal
kemunculan shogun bermula pada kemenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga
Taira. Perang ini bermula pada konflik
yang terjadi antara Minomoto dan Taira . konflik ini dilatarbelakangi oleh
ketidaksenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga Taira yang mencontoh cara –
cara bangsawan dan lebih cenderung mengikuti gaya keluarga Fujiwara yang telah
mereka gulingkan.
Akibat yang timbul dari sikap
keluarga Taira ini menimbulkan pertentangan- pertentangan dari Kaisar di Biara,
dari keluarga Fujiwara, biara – biara besar serta gerakan – gerakan anti Taira
berkembang di Jepang. Pertentangan – pertentangan yang terjadi berujung dengan
bergabungnya keluarga Minomoto. Yang pada akhirnya keluarga Minomoto yang telah
memiliki beberapa jendral yang diantaranya adalah Yorimasa, Yoshinaka dan
Yoritomo. Dalam penyerngan melawan keluarga Taira yuritomo mengirim pasukan
dibawah pimpinan Noriyori dan Yositsune. Pasukan yang dipimpin oleh Noriyori
dan Yositsune berhasil mengusir keluarga Taira di Dan-no-ura di ujung barat
laut pedalaman.
Setelah keberhasilan
Minomoto-no-Yoritomo dalam pengusiran keluarga Taira, ia tidak melanjutkan
peperangan dan membiarkan peperangan dijalankan oleh adiknya. Sementara itu ia
menetap pada basis yang didirikanya di Kamakura untuk mengawasi wilayah timur
Jepang. Kemudian di kamakura Yoritomo mendirikan beberapa lembaga
administrative seperti :
1)
Samurai-dokoro yaitu lembaga yang
mengawasi para samurai yang menjadi pengikutnya.
2)
Mandoko yaitu lembaga yang mengatur
urusan-urusan umum.
3)
Monchujo yaitu lembaga yang mengurus
peradilan.
Setelah
kekalahan taira ia menolak pindah
ditempatkan ke Kyoto. Yorimoto mengusulkan kepada kaisar di biara untuk
membentuk jabatan baru diantaranya
ü Membentuk
Shugo pegawai yang bertugas untuk bertanggung jawab akan pengawasan dan
pengendalian para samurai di wilayah masing – masing. Shugo ditempatkan di
setiap propinsi.
ü Membentuk
Jito pegawai yang bertugas mengawasi tanah dan memungut pajak ditempatkan di
tanah milik Negara dan shoen seluruh jepang.
Pada
tahun 1185 panglima yoritomo mendapat titah untuk mendirikan shuga dan jita,
pada tahun 1192 yoritomo dilantik menjadi Sei-i-taishogun. Yoritomo memperoleh
hak untuk menempatkan pegawai – pegawai diseluruh negri, tetapi ia juga
memperoleh izin untuk mengangkat samurai yang langsung mengabdi kepada keluarga
minomoto. Dengan demikian hak untuk mengawasi Negara dan tanah jatuh ketangan
samurai. Dianggap sebagai lahirnya pemerintahan oleh kelas tentara.
Pemerintahan seperti ini dikenal dalam bahasa jepang sebagai Bakufu kata yang
berari tempat jendal yang memimpin pasukan penjaga istana. Kemudian kata ini
dipakai untuk menunjuk pemerintahan oleh kelas militer secara umum.
2.1.1 System pemerintahan keshogunan awal
Pemerintahan shogun
dianggap sebagai permulaan system feodal. Pemerintahan shogun dibantu dengan
adanya ikatan tuan dan hamba antara Yoritomo dan para samurai di wilayah timur.
Yoritomo disebut “yang dipertuan Kamakura” sedangkan para samurai yang menjadi
pengikutnya disebut Gokenin (tentara bayaran). Antara kedua pihak terjadi
hubungan paternalistis dan pengabdian setia. Yang dipertuan Kamakura melindungi
tanah yang diwarisi oleh tentara bayaran dari nenek moyangnya dan member hadiah
tanah atas jasa – jasan mereka. Sementara itu tentara bayaran dengan setia
mengabdi kepada bakufu,mengerjakan tugas militer dan memenuhi tanggung jawab
keuangan.
Sehingga
pada masa itu terjadi dua pemerintahan ganda yang pertama pemerintahan sipil,
dipimpin oleh kaisar. Sedangkan pemerintahan militer dipimpin oleh Shogun atau
jendral.
2.2 Perkembangan Kekuasaan Shogun
2.2.1 Zaman Kamakura
Pada
masa keshogunan kamakura industry mengalami kemajuan. Karena dibukanya daerah –
daerah baru untuk penanaman padi dan kemajuan dalam teknik pertanian, produksi
pertanian berlipat ganda dan kerajianan tangan juga mengalami perberkembangan.
Perdagangan tumbuh dengan subur dan pasar –pasar yang diadakan 3 kali dalam
sebulan, berkembang di pusat –pusat dalam shoen, di pusat komunikasi penting,
dan di depan pintu gerbang kuil –kuil dan tempat ibadat. Pembuatan mata uang di
Jepang telah lama dihentikan, tetapi system ekonominya mulai berkembang.
Zaman
bakufu Kamakura menghasilkan kebudayaan tersendiri dengan menggabungkan unsur
–unsur kebudayaan samurai yang baru bangkit pada kebudayaan istana. Dapat
dikatakan bahwa hal ini berarti kebangkitan kembali kebudayaan asli Jepang.
Yang paling menonjol dalam kebudayaan zaman ini adalah bangkitnya aliran –
aliran agama budha.
Dalam
bidang kesenian, masa ini merupakan zaman emas seni pahat yang berupa patung
keagamaan maupun patung manusia biasa. Dalam bidang seni lukis, dihasilkan
lukisan gulung yang bermutu, sedangkan dalam bidang arsitektur terjadi
pembangunan kuil dengan corak Sung yang di Jepang dikenal sebagai tenjiko-yo dan karayo. Sedangkan, dalam
bidang kesusastraan, zaman ini ditandai dengan munculkan apa yang disebut “
Babat Ksatria” disamping puisi dan prosa bangsawan tradisional.
2.2.1.1 Keadaan Shogun Setelah Pemerintahan Yuritomo
Setelah Yoritomo wafat jabatan
shogun digantikan oleh putranya yoriie dan Sonetomo yang menjabat secara
bergantian. Namun sanetomo dibunuh oleh putra Yoriie, Kugyo dan keturunan
Minomoto berakhir setelah tiga generasi. Kujo Yoritsune saudara jauh Yoritomo
dari Kyoto dan diangkat menjadi shogun. Melihat kondisi Yoritsune yang masih
kanak – kanak maka ia hanya dijadikan boneka. Maka pemerintahan berada di
tangan mangkubumi. Yamg waktu itu depegang oleh Hojo Tokimasa, dan setelah
wafatnya Hojo Tokimasa jabatan mangkubumi dijabat oleh putranya Yoshitoki.
Dengan terhapusnya garis keturunan
Minomoto membuka kesempatan bagi kaisar Gotoba
dalam usaha pengembalian kekuasaan kaisar dalam pemerintahan. Kesempatan
yang terbuka di manfaatkan oleh Kaisar Gotoba untuk memberikan perintah kepada
propinsi untuk menggulingkan Yoshitoki. Dan Kaisar Gotoba mengundurkan diri dan
putranya kaisar Juntoku yang juga telah menarik diri, dibuang ke pulau Sado.
Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Jokyu.
Akibat kemenangannya bakufu mengambil alih lebih dari tiga ribu daerah
milik istana. Dengan hal ini Yoshitoki diganti oleh Yasutoki dan kemudian oleh
Tokiyori yang memperoleh sumpah setia rakyat banyak karena cara pemerintahannya
yang adil dan tegas.
2.2.1.2 Terjadinya Restorasi Kemmu
Pada
masa terjadinya pertikaian kaisar Godaigo dari garis keturunaan Daikakuji
Sungguh menyadari praktek pemerintahan oleh kaisardam berusaha mengembalikan
pemerintahan ketangan kaisar. Kaisar bakufu berusaha memanfaatkan kesepatan
dari lembaga Bakufu yang mengalami kemunduran dan menunjukkan kekesalan
terhadap kediktatoran oleh para Shogun Hojo. Oleh sebab itu kaisar mengirim
tentara ke provinsi untuk mengumpulkan pasukan demi melancarkan serangan
terhadap Rokuhara Tandai, wakil bakufu resmi di Kyoto. Tetapi usaha itu gagal.
Melihat
kekalahnya tersebut kisar Gotoba tidak menyerah dan dia tetap melancarkan
seranganya sebagai akibatn dari tindakan kaisar Gotoba ini dia dibuang kepulau
Okki. Dan sebagai gantinya Bakufu mengangkat garis keturunan jimyoin. Kaisar
Kogon untuk duduk diatas tahta.
Perjuangan
dalam pengambilan kembali pemerintahan tidak seluruhnya gagal cita – cita
kaisar ini diteruskan oleh putra mahkotanya Morinaga, mengeluarkan perintah
untuk menghimpun para samurai dipropinsi untuk membantunya. Mereka mendapatkan
pemimpin yang terkenal yaitu Kusunoki massasige dari kawachi. Dan bangkit
menentang bakufu. Ashikaga Takauji, anggota keluarga Minomoto menghancurkan
rokuhara tandai, dan Nitta Yoshisada dari keluarga yang sama menyerang kamakura
dan mengalahkan Hojo. Ini terjadi pada tahun 1333 kaisar meloloskan diri dari
Okki dan kembali menduduki tahta.
Dengan
kekalahan bakufu kaisar memegang pemerintahan secara langsung dan pribadi ia
menolak siistem pemerintahan dari biara, koma menolak mengangkat Sessho atau
kampaku, dan memberikan kedudukan yang sama kepada bangsawan serta samurai di
pusat pemerintahannya. Peristiwa ini dikenal dengan restorasi kemmu merupakan
nama zaman ini.
Pada
dasarnya retorasi ini sangat baik, namun pada kenyataannya tidak
terealisasikan. Dalam banyak hal ara bangsawan dan para samurai sering
berselisih faham.perselisihan ini berkaitan dengan pembagian tanda jasa
sehingga urusan kenegaraan banyak yang terbengkalai. Pemerintaha ini hanya
bertahan selama dua tahun.
Pemerintahan
ini berakhir dengan pemulihan oleh Ashikaga Takauji. Ia mengalahkan Kusunoki
Masashige di Minatogawa, Kobe dan menduduki Kyoto serta medudukkan adik kaisar
kogon diatas tahta. Dengan sebutan kaisar komyo. Kaisar godaigo berlindung di
gunung Hiei, kemudian pindah di gunung Yoshino bagian selatan Yamato. beliau
bersam para samurai yang setia padanya. Dengan terjadinya peristiwa maka
terdapat dua kaisar pada saat itu. Yang berada di Kyoto ” istana utara “ dan
Yoshinona “istana selatan“.
Setelah
terjadinya peristiwa tersebut Ashikaga Takauji diangkat menjadi panglima besar
yang bertugas mengawasi istana utara dan mendirikan bakufu di Kyoto dan
didukung oleh kekuatan Shogun. Dengan keadaan yang demikian istana selatan
masih bersikeras menolak dan tetap melakukan perlawanan.
Pertentangan
ayang terjadi antara kedua istana terjadi selama 57 tahun. Tetapi dengan
perantara Shogun ashikaga Yosimitsu (cucu takauji) pada tahun 1392 terjadi
pendekatan kembali diantara kedua istana dan hasil dari perundingan tersebut
kaisar gokameyama yang pada waktu itu memerintah selatan menyerahkan tahta
kepada kaisar Gokomatsu yang memerintah di istana utara. Dengan demikian
berakhirlah masa perpecahan dikalangan istana.
2.2.2 Bakufu Muromachi
Bakufu ini
didirikan oleh Yoshimitsu. Kedudukan Yosimitsu selain sebagai shogun juga
menjabat sebagai menteri utama, dengan jabatan ini ia mengambil bagian dalam
kehidupan politik istana. Jabatan penasehat utama bagi Shogun yaitu Kanre di
pegang secara bergantian oleh tiga cabang keluarga Ashikaga, kaum Hosakawa,
kaum Shiba dan kaum Hatakeyama
Para Shugo pada zaman Muromachi
tidak mengabdi secara mutlak kepada Shogun, melainkan bertindak sesuai dengan
kepentingannya masing-masing sehingga mengakibatkan landasan lembaga Bakufu
menjadi sangat rapuh. Sementara itu shogun kedelapan, Yoshimasa mengabaikan
pemerintahan dan hidup secara mewah tanpa memperhatikan pendeeritaan rakyat.
Hal ini dilanjutkan dengan Pertentangan antara Hosokawa Katsumoto, dan Yamana
Mochitoyo yang berpengaruh menjadi semakin ruwet karena perselisihan sekitar
masalah pergantian Shogun. Pertempuran yang di mulai di Kyoto pada tahun 1467,
pertempuran ini di kenal sebagai perang saudara Onin. Akibatnya istana
kekaisaran serta sejumlah tempat tinggal bangsawan, kuil serta tempat ibadah di
Kyoto terbakar. Perang onin mengakibatkan surutnya wewenang dan kehancuran
masyarakat berlangsung tanpa kendali. Peperangan yang berlangsung selama 1 abad
ini dikenal dengan periode Sengoku.
Pada
masa terjadinya zaman Sengoku, orang – orang eropa mulai berdatangan ke jepang
untuk yang pertama kalinya. Kemudian dibukalah hubungan dengan bangsa barat.
Pada tahun 1543 kapal portugis berlabuh di Tanegashima yang terletak dibagian
selatan Kyushu. Mereka dating dengan membawa senjata dan diterima oleh jendral
jepang serta dengan cepat menyebar keseluruh jepang.
Pada
tahun 1549 Fransiskus,salah seorang pendiri Ordo Jesuit, tiba di Kagoshima dan
membawa agama Kristen ke Jepang. Ia tinggal di jepang Selma dua tahun tiga
bulan tetapi dalam waktu itu para misionaris berdatangan ke Jepang dan berusaha
memperluas agamanya. Pada tahun 1582 jumlah penganut agama Kristen cukup
banyak. Hideyoshi memberi perlindungan bagi agama Kristen tetapi ia cucriga
atas agama Kristen akan mengalahkan agama Jepang Shinto dan budha yang merusak
masyarakat.
Oda
Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi
Eropa dan senjata
api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas terbunuh
dalam Peristiwa Honnōji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan Nobunaga, dan
mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590.
Pada zaman Nobunaga dan Hideyoshi para
Daimyo baru dan pedagang-pedagang kaya mulai menciptakan kebudayaan yang lebih
dekat dengan kehidupan sehari-hari dan terbuka. Dengan perkembangan arsitektur
istana, timbul menghias pintu-pintu geser dan dinding-dinding rumah dengan
lukisan dekoratif yang berwarna warni.
2.2.2.1 Keadaan Masyarakat dan kebudayaan pada masa pemerintahan Muromachi
Sepanjang zaman
ini organisasi otonom tumbuh di lingkungan pertanian. Para petani berkumpul
untuk melindungi desa-desanya dari perusakan akibat perang. Dan sering kali
mereka menolak pembayaran pajak yang terlalu tinggi atau pemerasan oleh lintah
darat. Pemberontakan ini disebut Ikki. Di distrik Hokuriku dan Kinki, beberapa
Ikki di atur oleh penganut Sekte budha Jodo shin dan Dikaga, Ikki berhasil
menggulingkan Shugo local. Pemberontakan ini dikenal sebagai Ikko-Ikki.
Dalam bidang industry mengalami
perkembangan yang luar biasa. Pertanian, perikanan,dan pertambangan maju pesat.
Dalam bidang sastra, kesusastraan bangsawan tradisioner mengalami kemunduran,
tetapi kesusastraan rakyat biasa mulai muncul dalam bentuk-bentuk seperti Renga
(sajak berantai), Otogizoshi(cerita populer), drama dan komedi. Dalam
perkembangan kebudayaan terdapat perpaduan yang semakin akrab antara kebudayaan
samurai dan bangsawan. Contohnya: kinkaku (paviliun perak) yang didirikan oleh
Yoshi mitshu dan Ginkaku(pavilion perak) yang dididrikan oleh Yoshimasha,
bangunan ini memperlihatkan kombinasi arsitektur samurai dengan arsitektur
Budha.
2.2.3 Bakufu Edo
Tokugawa leyashu meneruskan pemerintahan
dari Toyomi Hideyoshi dan menyempurnakan persatuan bangsa. Ia memperkuat
kedudukannya selama zaman Nobunaga dan di beri wilayah delapan provinsi di
daerah kanto oleh Hideyoshi.Dengan demikian ia membangun kekuatan yang
bermarkas besar di Edo. Tokugawa leyashu memperoleh keberuntungan dari
pertikaian yang terjadi antara pertikaian tentara Hedeyoshi dengan Ishida
Mitshunari dalam perang yang menentukan Disekigahara memperoleh kemenangan yang
besar. Hasilnya ia memperoleh pengukuhan hegemoni dari kaum Tokugawa. Pada
tahun 1603 Leashu di tunjuk menjadi Shogun oleh kaisar. Pemerintahan samurai
pusat didirikan yang mengambil langkah pengendalian para daimyo, tekanan atas
istana serta pengawasa atas para petani. Pengendalian terhadap para Daimyo
memakan hampir seluruh tenaga leyashu, karena beberapa diantaranya menjadi
kawasan sejawatnya dibawah Hideyoshi.
Leyashu
menempatkan para daimyo yang tidak mempunyai ikatan erat dengan keluarga
Tokugawa di daerah-daerah yang jauh misalnya di daerah Tohoku, sikoku, dan
Kyushu. Dan juga menetapkan kitab undang-undang bagi keluarga ksatria yang
mengatur secara tertulis kewajiban oara Daimyo. Leyashu juga menetapkan system
yang di kenal sebagai Sankinkotai
yang mewajibkan para daimyo untuk mrngabdi secara bergantian di Edo, sementara
istri dan anak-anaknya harus tetap tinggal di daimyo. Para daimyo berada di
bawah kawasan Bakufu dan secara mutlak bertugas mengabdi kepada Shogun.
System penentuan kedudukan social
seseorang dengan cara mengolongkan dalam salah satu dari empat kelas, yaitu
samurai,petani,dan buruh atau pedagang yang di terapkan secara ketat. Hubungan
feodal antara tuan dan hamba yang di pegang oleh para samurai dan di perluas di
setiap kelas. Ikatan ketat yang serupa mengikat tuan tanah dan penghuni dikalangan
para petani, mengikat murid kepada para karyawan ahli dikalangan pertukangan
dan mengikat pegawai kepada kepala usaha di antara para pedagang. Pelanggaran
ikatan ini di larang keras karena di anggap melanggar tata susunan masyarakat.
2.2.3.1 Perkembangan Sosial Budaya Pada Masa Bakufu Edo
Sejak pemeritahan Letshuna, bakufu
mulai melonggarkan cara pemerintahan militer yang ketat untuk lebih memberi
tekanan pada usaha pendidikan dan kebudayaan karena landasan bakufu telah aman dan perlu pengendalian
terhadap para daimyo. Selama zaman administrasi birokrasi, industry domistik
memperlihatkan perkembangannya dan produksi bertambah dengan cepat. Perhubungan
juga mengalami perbaikan, peredaran bahan-bahan konsumsi menjadi lancar dan
perdagangan juga bertambah maju. Pada puncak kemakmurannya, Edo merupakan kota
yang terbesar di antara kota istana dan di perkirakan mempunyai penduduk satu
juta orang. Dengan hal ini kemakmuran ekonomi, ilmu pengetahuan, kesastraan,
dan kesenian maju dengan pesat.
Kemajuan juga tercapai dalam
penelitian sejarah Jepang, yang membawa pendekatan baru terhadap studi
Mithe-Mithe. Dalam bidang kesusastraan timbul banyak sastra yang bersumber pada
kehidupan kelas pedagang. Dalam bidang kesenian aliran Kano menjadi sumber
pelukis-pelukis resmi bagi lembaga Shogun.
2.2.4 Kondisi Akhir Masa Keshogunan
2.2.4.1 Kondisi Budaya, Ekonomi dan ilmu pengetahuan
Setelah masuknya ekonomi uang
keseluruh bangsa serta semakin banyaknya tuntutan selera ekonomi kekeyaan
semakin menumpuk ditangan keles pedagang. Kondisi Bakufu sendiri berada dalam
kesulitan keuangan sedangkan para samurai dan petani berada pada kondisi
kemiskinan. Setelah jaman Genroku berusaha untuk membangun kembali keuangan
dengan cara mencetak ulang mata uang. Menetapkan pajak “kemawahan” (Goykin )
bagi pedagang kaya tetapi cara itu tidak berhasil.
Yoshimune shogun kedelapan,
mengeluarkan larangan keras terhadap kemewahan dan dekadensi. Ia mendorong
berkembangnya seni beladiri dikalangan kaum samurai dan memerintahkan seluruh
bangsa untuk hidup secara sederhana. Langkah lainya untuk membantu keadaan
keuangan berusaha mendorong pembukaan tanah pertanian baru dan pertumbuhan
industry. Hasil – hasil perbaikan ini juga tidak memuaskan.
Dengan bertambahnya kesulitan
keuangan, Bakufu dan para daimyo menjadi semakin keras berusaha memungut pajak
dari petani, yang mengakibatkan petani menderita kemiskinan yang semakin parah.
Banyak diantara mereka terpaksa melepaskan tanahnya dan menjadi buruh tani
meskipun beberapa petani yang lebih baik keadaanya mulai membuka toko minuman
keras atau menjadi lintah darat. Petani yang paling miskin mulai berkelompok
untuk membela haknya dengan cara paksa atau untuk memberontak.
Novel – novel populer dicetak dalam
jumlah besar termasuk share–bone
yaitu novel pendek yang mengambil tema kehidupan di tempat – tempat hiburan dan
Yomihon, yaitu roman –roman sejarah panjang.
Dalam bidang kesenian. Bentuk –
bentuk baru seperti nanga yang berasal dari gaya populer di Cina Ming Ch’ing,
atau gaya realisme yang berasal dari penelitian akan alam seperti yan terlihat
dalam karya Maruyama Okyo. Sedangkan seni mencetak gambar dengan dengan cukilan
kayu yang disebut ukiyo-e mengalami kemajuan dalam segi teknis yang menuju
kepada jaman emas nishiki-e (gambar cetak polychrome). Baik dalam tema maupun pada pribadi senimanya.
Pendidikan tersebar ke seluruh
Negara. Disampin sekolah – sekolah yang diselenggarakan oleh Bakufu dan Clan,
juga terdapat terakoya atau sekolah di kuil, yang merupakan sumber pendidikan
bagi anan – anak pedagang dan petani, dan merupakantempat dimana mereka dapat
memperoleh dasar – dasar pendiikan diantaranya membaca, menulis, berhitung.
Dalam bidang ilmu pengetahuan,
ajaran konghuchu resmi tetap berlangsung seperti biasanya, tetapi jaman ini
menyaksikan tampilnya Koku-Gaku (studi nasional) yang mulai mengimbangi
perhatian yang berlebihan pada ilmu pengetahuan dari Cina dengan studi bahasa
Jepang kuno, dan menganjurkan kembalinya cara hidup dan pemikiran kuno dan
bersifat pribumi. Deretan sarjana yang dimulai dengan Kada-No-Azumamaro hingga
Kamo-No-Mabuchi, Motoori Norinaga dan Hirata Aksutane, menandakan suatu
kebebasan baru bagi ilmu pengetahuan jepang dan lolosnya dari pandangan yang
sekian lama dikuasai oleh ilmu pengetahuan Cina. Koku-gaku juga dapat disebut
ilmu pengetahuan baru dalam pengertian bahwa orang –orang yang bertanggung
jawab atasnya terutama terdiri dari orang yang berasal dari kelas pedagang atau
petani.
Cabang ilmu pengetahuan lain ialah
ran-gaku atau “ ilmu pengetahuan belanda”. Bahasa belanda telah lama dikenal
oleh para penterjemah untuk bahasa belanda di Nagasaki, tetapi shogun yoshimune
menyuruh Aoki Konyo dan sarjana lain untuk mempelajari bahasa tersebut. Maeno
ryotaku, murid aoki bersama dengan sarjana – sarjana lain berusaha keras dan
berhasil menterjemahkan kitab Tafel anatomia, karya belanda mengenal anatomi,
dan sejak zaman ini bahasa Belanda dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan
denganya menjadi cabang ilmu pengetauan yang diakui di Jepang, yang secara
menyeluruh dikenal sebagai Ran-gaku. Melalui ilmu bahasa, cabang ilmu
pengetahuan ini berkembang higga mencakup pelajaran dalam berbagai bidang dari
dunia barat, dan banyak pengetahuan baru seperti ilmu kedokteran, ekonomi, ilmu
alam dan kimiadiperkenalkan di Jepang.
2.2.4.2 Pembukaan Kembali Kerjasama Jepang dengan Negara – Negara Barat.
Bangsa pertama
yang mengetuk pintu Jepang ialah Rusia. Pada tahun 1792 Rusia yang telh
meluaskan wilayahnya hingga ke Siberia, mengirim seorang utusannya, Adam
Laxman, ke Nemuro di Hokkaido untuk memulanngkan awak kapal Jepang yang kandas
di Rusia, dan untuk mengajukan nota resmi yang memohon dibukanya perdagangan
antara kedua Negara itu. Bakufu memberitahu utusan ini tentang kebijaksanaan
pengasingan Jepang, mengatakan bahwa pembicaraan lebih lanjut harus dilakukan
di Nagasaki,dan memintanya supaya pulang kembali. Setelah itu Rusia mengirim
utusan ke Nagasaki, tetapi utusan ini di usi oleh penguasa Jepang, yang
menyebabkan Rusia kemudian menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang
wilayah bagian utara Jepang. Karrena itu BAkufu meletakkan Hokkaido langsung di
bawah pengawasannya dan memperkuat pertahanan disana.
Pada tahun 1853 Komodor Perry,
komandan dari Squadron Hindia Timur dari Amerika Serikat, memasuki pelabuhan
Uraga dengan kapal- kapal perangnya dengan membawa surat dari presiden Amerika
yang ingin membuka hubungan dengan Jepang. Bakufu memohon pertimbangan dari
istana dan para daimyo mengenai cara membalas surat itu. Terjadi perselisihan
faham di antara mereka yang mendukung di bukanya Negara dan mereka yang
menuntut supaya orang-orang biadab ini di usir. Tetapi Perry kembali pada tahun
berikutnya untuk meminta jawaban, Bakufu menyerah dan perjanjian persahabatan
antara Jepang dan Amerika Serikat di tandatangani. Perjanjian itu di atur
bahwadi pelabuhan Simoda dan Hokadate di buka bagi kapal – kapal Amerika untuk
memberi persediaan bahan bakar, air dan makanan. Ini di susul dengan perjanjian
yang serupa denagan Inggris,Rusia dan Belanda. Dengan demikian pintu Negara
Jepang di buka kembali setelah pengasingan yang berlangsung dua abad.
2.2.4.3 Akhir Masa Keshogunan
Dengan adanya
perjanjian persahabatan tersebut Amerika serikat mendorong BAkufu untuk
mengadakan perjanjian dagang, tetapi istana tidak mengizinkan menteri bakufu li
Naosuke tidak mengindahkan penolakan dari istana dan menandatangani perjanjian.
Pada tahun 1858 perjanjian dagang dan persahabatan di tandatangani antara
Jepang dan Amerika Serikat. Perjanjian itu kurang adil: disamping Shimuda dan
Hakodate, empat pelabuhan lain yaitu Kanagawa,Nagasaki, Niigata dan hyogo serta
kota Edo dan Osaka terbuka buat perdagangan. Selain itu di akui pula hak
menetap bagi warga Amerika, penempatan seorang mentri dan konsul, serta hak
ekstra territorial buat warga Negara Amerika. Kedua Negara itu juga mengadakan
perjanjian Pabean dalam beberapa tahun berikutnya perjanjian serupa dengan
Belanda, Rusia, Inggris dan Prancis.
Penandatanganan perjanjian yang di
lakuakan oleh Bakufu tanpa izin kaisar menyebabkan kekesalan yang meluas dan
gerakan anti bakufu semakin gencar. Li Naosuke mengambil tindakan regresif yang
keras melawan oposisi dan banyak orang yang setia kepada kaisar di bunuhnya.
Kebencian terhadap li sendiri memuncak dan pada akhirnya, ia di bunuh oleh
samurai tak bertuan dari clan Satsuma dan Mito.
Pembukaan hubungan dengan
Negara-negra asing sangat mengacaukan perekonomian Jepang. Setelah wafatnya li
Naosuke bakufu berusaha mengembalikan krisis melalui kerjasa dengan istana,
tetapi kekuasaanya berangsur angsur menurun. Sementara itu perasaan anti orang
– orang asing menjadi lebih runcing. Clan coshu menembak kapal asing yang
melallui selat Simonosekhi dan sebagai pembalasannya, tempat- tenpat
pertahannya di duduki. Sementara Clan satshuma diserang pasuakan Inggris di Kagoshima.
Clan yang kuat ini cepat menyadari bahwa mengusir orang asing sebenarnya
mustahil tapi terus juga bersih keras dalam usaha pengusiran sebagai cara untuk
mempersulit kedudukan bakufu.
Clan choshu pada mulanya menyerukan
kesetiaan pada kaisar dan pada orang asing, sementara Clan satshuma menyerukan
kerja sama antara istana dan bakufu. Tidak lama kemudian fraksi yang menyerukan
di jatuhkannya bakufu berkuasa di kedua Clan tersebut, pada tahun 1866 kedua
Clan tersebut menandatangani perjanjian aliansi rahasia. Di istana, Iwakura
Tomomi dan bangsawan berpangkat rendah lainnya berusaha mengeluarkan perintah
rahasia dari kaisar untuk menjatuhkan bakufu ke tangan Clan Satshuma dan
Choshu. Tetapi pada hari itu Yoshinobhu atas kehendaknya sendiri mengusulkan pengembalian
pemerintahan kepada istana. Yoshinobu melakuakan hal tersebut sebagai hasil
peringatan yang disampaikan oleh penguasa Clan those kepada bakufu yang
menyatakan bahwa satu- satunya jalan untuk menghindari campur tangan asing dan
untuk memelihara kemerdekaan Jepang, yaitu dengan mengembalikan pemerintahan
langsung secara damai. Istana menerima petisi Yoshinobhu dan mengeluarkan
perintah yang menyatakan pemulihan pemerintahan kaisar di tangan kaisar
Meiji.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Awal
kemunculan shogun bermula pada kemenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga
Taira yang di menangkan oleh keluarga minomoto. Sejak itu keluarga minomoto
yuritomo. Menjadi penguasa tertinggi dictator dan memindahkan ibu kota Jepang
dari Kyoto ke Kamakura yang kemudian disebut Zaman kamakura (1185 – 1333 ).
Untuk mendapat kekuasaanya yuritomo menempuh dua Cara yaitu membentuk jabatan
baru shuga dan jito.
Pada
masa shogun mendapatkan pengaruh -
pengaruh dari luar seperti : kebudayaan dari Cina dan India berbagai
cabang kebudayaan yang berkembang contohnya dalam bidang kesussastraan
meliputi, bentuk – bentuk tulisan, filsafat, dan ilmu pengetahuan kemudian
muncul kesusastraan Jepang dalam bentuk dongeng, hikayat, seni lukis, seni
patung dan seni ukir. Dalam bidang kesenian terutama seni bangunan.
Akhir
pamerintahan shogun diakibatkan oleh sikap bakufu lin noushuke yang tidak mengindahkan penolakan dari istana dan
menandatangani perjanjian dagang dengan Amerika Serikat. Pada tahun 1858
perjanjian dagang dan persahabatan di tandatangani antara Jepang dan Amerika
Serikat. Perjanjian itu kurang adil: disamping Shimuda dan Hakodate, empat
pelabuhan lain yaitu Kanagawa,Nagasaki, Niigata dan hyogo serta kota Edo dan
Osaka terbuka buat perdagangan. Selain itu di akui pula hak menetap bagi warga
Amerika, penempatan seorang mentri dan konsul, serta hak ekstra territorial
buat warga Negara Amerika. Kedua Negara itu juga mengadakan perjanjian Pabean
dalam beberapa tahun berikutnya perjanjian serupa dengan Belanda, Rusia,
Inggris dan Prancis.
Akibat
dari sikap dari li Nausoke menyebabkan kekesalan yang makin meluas dalam
keluarga kaisar. Dan berkembang pada gerakan anti bakufu yang makin meluas
dikalangan rakyat. Akhir masa keshogunan ditandai atas kehendakya Yoshinobhu
yang waktu itu menjabat menjadi shogun dan mengusulkan pengembalian
pemerintahan kepada istana dan diberikan kepada kaisar yang pada waktu itu
menjabat yaitu Kaisar Meiji. Setelah peristiwa tersebut maka berakhirlah masa
keshogunan.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini
tentunya tidak sedikit kesalahan yang mungkin pembaca temukan dalam memahami
sejarah jepang masa keshogunan. Kesalahan yang muncul baik dari segi
penuysunan, penyajian maupun pemahaman penyusun terhadap materi tadaklah
disengaja. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sebagai penyampurnaan makalah ini dan tulisan – tulisan kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rosidi, Ajip. Mengenal Jepang. Pusat kebudayaan Jepang
Jakarta. Jakarta. 1981.
Sakamoto, Taro. Jepang dulu dan sekarang, terjemahan oleh
Sylvia Tiwon. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 1992.
Anonim,2010.
Jepang. Tersedia dalam http//:id.wikipedia.org/wiki/Jepang. Diakses pada 12
Maret 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar