Jumat, 01 Juni 2012

Keshogunan


Bab I Pendahuluan

1.1              Latar Belakang

            Jepang merupakan salah satu Negara besar yang berada dikawasan Asia. Kebesaran nama jepang sudah terbukti sejak sebelum terbentuknya Negara kesatuan jepang. Jepang yang pada waktu itu masih berbentuk Negara kedaerahan sudah mampu menguasai sebagian dari wilayah semenanjung Korea. Walaupun pada akhirnya jepang dapat dikalahkan oleh silla dan peakche.
            Pusat perintahan di jepang di pimpin oleh seorang kaisar. Meskipun demikian jepang beberapa kali mengalami pergantian kekuasaan. Pada masa kerajaan kuna pemerintahan jepang dikuasai oleh seorang kaisar. Yang paling khas dari pemerintahan jepang adalah pusat ibu kota jepang siring berpindah-pindah sesuai dengan keinginan penerus pemeritahanya(kaisar baru).

Pada masa pemerintahan kekaisaran mulai melemah Clan minamoto berhasil menaklukan Taira dan kemudian berkembanglah kekuasaan shogun yang dibentuk oleh minomoto-no-yoritomo pada tahun 1192. Maka pemerintahan jepang beralih ketangan Shogun sedangkan kaisar hanya berfungsi sebagai lambang.
            Sejak pemerintahan beralih ketangan shogun. Pada masa ini kaisar hanya sebagai lambang sedangkan yang menjalankan pemerintahan adalah shogun. Pada masa keshogunan ini jepang banyak berhubungan dengan Negara tetangga seperti cina dan korea selain itu pada masa keshogunan ini merupakan awal mula hubungan jepang dingan negara-negara barat. Kedatangan orang orang barat yaitu spanyol dan Portugis yang semula dengan bertujuan untuk penyebaran agama Kristen semula diterima Jepang dengan tangan terbuka, namun lama kelamaan orang portugis dan orang Spanyol diaggap membahayakan kekuasaan shogun sehingga dengan alasan untuk mempertahankan dan memperkuat rezim pemerintahan, serta membawa kembali rakyat kepada ajaran Shinto ajaran leluhur jepang shogun tokugawa menjalankan politik isolasi.
Pada masa pemerintahan keshogunan menjalankan politik isolasi bangsa jepang masih tetap menjalin hubumgan dengan Belanda, hal ini beralasan bahwa bangsa Belanda tidak membawa misionaris penyebaran agama Kristen Belanda lebih mencurahkan perhatian dalam mencari keuntungan dalam hal perdagangan. Selain itu Belanda juga bersedia membantu Shogun tokugawa untuk menindas Katolik tapi dengan syarat Belanda tidak boleh menyebarkan agama Kristen. Perkembangan pemerintahan pada masa keshogunan juga menagalami pasang surut yang sangat menarik apabila dikaji lebih dalam lagi.

1.2       Rumusan Masalah

1)      Bagaimana latar belakang munculnya kekuasaan shogun?
2)      Bagaimana perkembangan kekuasaan shogun?
3)      Apa yang menjadi latar belakang runtuhnya kekuasaan shogun?

1.3       Tujuan

1)      Untuk mengetahui latar belakang kemunculan kekuasaan keshogunan.
2)      Untuk mengetahui perkembangan kekuasaan shogun terutama dalah hal ekonomi, politik, dan budaya.
3)      Untuk mengetahui latar belakang runtuhnya kekuasaan shogun.

1.4       Manfaat

            Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi penyusun maupun pembaca terhadap sejarah asia timur terutama di Jepang pada masa keshogunan. Melalui makalah ini pembaca dapat lebih memperdalam tentang latar belakang, perkembangan serta masa keruntuhan kekuasaan shogun diJepang.


Bab II Pembahasan

2.1       Awal Kemunculan Kekuasaan Shogun

Awal kemunculan shogun bermula pada kemenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga Taira.  Perang ini bermula pada konflik yang terjadi antara Minomoto dan Taira . konflik ini dilatarbelakangi oleh ketidaksenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga Taira yang mencontoh cara – cara bangsawan dan lebih cenderung mengikuti gaya keluarga Fujiwara yang telah mereka gulingkan.
            Akibat yang timbul dari sikap keluarga Taira ini menimbulkan pertentangan- pertentangan dari Kaisar di Biara, dari keluarga Fujiwara, biara – biara besar serta gerakan – gerakan anti Taira berkembang di Jepang. Pertentangan – pertentangan yang terjadi berujung dengan bergabungnya keluarga Minomoto. Yang pada akhirnya keluarga Minomoto yang telah memiliki beberapa jendral yang diantaranya adalah Yorimasa, Yoshinaka dan Yoritomo. Dalam penyerngan melawan keluarga Taira yuritomo mengirim pasukan dibawah pimpinan Noriyori dan Yositsune. Pasukan yang dipimpin oleh Noriyori dan Yositsune berhasil mengusir keluarga Taira di Dan-no-ura di ujung barat laut pedalaman.
            Setelah keberhasilan Minomoto-no-Yoritomo dalam pengusiran keluarga Taira, ia tidak melanjutkan peperangan dan membiarkan peperangan dijalankan oleh adiknya. Sementara itu ia menetap pada basis yang didirikanya di Kamakura untuk mengawasi wilayah timur Jepang. Kemudian di kamakura Yoritomo mendirikan beberapa lembaga administrative seperti :
1)      Samurai-dokoro yaitu lembaga yang mengawasi para samurai yang menjadi pengikutnya.
2)      Mandoko yaitu lembaga yang mengatur urusan-urusan umum.
3)      Monchujo yaitu lembaga yang mengurus peradilan.
Setelah kekalahan taira ia menolak pindah  ditempatkan ke Kyoto. Yorimoto mengusulkan kepada kaisar di biara untuk membentuk jabatan baru diantaranya
ü  Membentuk Shugo pegawai yang bertugas untuk bertanggung jawab akan pengawasan dan pengendalian para samurai di wilayah masing – masing. Shugo ditempatkan di setiap propinsi.
ü  Membentuk Jito pegawai yang bertugas mengawasi tanah dan memungut pajak ditempatkan di tanah milik Negara dan shoen seluruh jepang.
Pada tahun 1185 panglima yoritomo mendapat titah untuk mendirikan shuga dan jita, pada tahun 1192 yoritomo dilantik menjadi Sei-i-taishogun. Yoritomo memperoleh hak untuk menempatkan pegawai – pegawai diseluruh negri, tetapi ia juga memperoleh izin untuk mengangkat samurai yang langsung mengabdi kepada keluarga minomoto. Dengan demikian hak untuk mengawasi Negara dan tanah jatuh ketangan samurai. Dianggap sebagai lahirnya pemerintahan oleh kelas tentara. Pemerintahan seperti ini dikenal dalam bahasa jepang sebagai Bakufu kata yang berari tempat jendal yang memimpin pasukan penjaga istana. Kemudian kata ini dipakai untuk menunjuk pemerintahan oleh kelas militer secara umum. 

2.1.1 System pemerintahan keshogunan awal

            Pemerintahan shogun dianggap sebagai permulaan system feodal. Pemerintahan shogun dibantu dengan adanya ikatan tuan dan hamba antara Yoritomo dan para samurai di wilayah timur. Yoritomo disebut “yang dipertuan Kamakura” sedangkan para samurai yang menjadi pengikutnya disebut Gokenin (tentara bayaran). Antara kedua pihak terjadi hubungan paternalistis dan pengabdian setia. Yang dipertuan Kamakura melindungi tanah yang diwarisi oleh tentara bayaran dari nenek moyangnya dan member hadiah tanah atas jasa – jasan mereka. Sementara itu tentara bayaran dengan setia mengabdi kepada bakufu,mengerjakan tugas militer dan memenuhi tanggung jawab keuangan.
Sehingga pada masa itu terjadi dua pemerintahan ganda yang pertama pemerintahan sipil, dipimpin oleh kaisar. Sedangkan pemerintahan militer dipimpin oleh Shogun atau jendral.

2.2       Perkembangan Kekuasaan Shogun

2.2.1 Zaman Kamakura

Pada masa keshogunan kamakura industry mengalami kemajuan. Karena dibukanya daerah – daerah baru untuk penanaman padi dan kemajuan dalam teknik pertanian, produksi pertanian berlipat ganda dan kerajianan tangan juga mengalami perberkembangan. Perdagangan tumbuh dengan subur dan pasar –pasar yang diadakan 3 kali dalam sebulan, berkembang di pusat –pusat dalam shoen, di pusat komunikasi penting, dan di depan pintu gerbang kuil –kuil dan tempat ibadat. Pembuatan mata uang di Jepang telah lama dihentikan, tetapi system ekonominya mulai berkembang.
Zaman bakufu Kamakura menghasilkan kebudayaan tersendiri dengan menggabungkan unsur –unsur kebudayaan samurai yang baru bangkit pada kebudayaan istana. Dapat dikatakan bahwa hal ini berarti kebangkitan kembali kebudayaan asli Jepang. Yang paling menonjol dalam kebudayaan zaman ini adalah bangkitnya aliran – aliran agama budha.
Dalam bidang kesenian, masa ini merupakan zaman emas seni pahat yang berupa patung keagamaan maupun patung manusia biasa. Dalam bidang seni lukis, dihasilkan lukisan gulung yang bermutu, sedangkan dalam bidang arsitektur terjadi pembangunan kuil dengan corak Sung yang di Jepang dikenal sebagai tenjiko-yo dan karayo. Sedangkan, dalam bidang kesusastraan, zaman ini ditandai dengan munculkan apa yang disebut “ Babat Ksatria” disamping puisi dan prosa bangsawan tradisional.

2.2.1.1 Keadaan Shogun Setelah Pemerintahan Yuritomo

            Setelah Yoritomo wafat jabatan shogun digantikan oleh putranya yoriie dan Sonetomo yang menjabat secara bergantian. Namun sanetomo dibunuh oleh putra Yoriie, Kugyo dan keturunan Minomoto berakhir setelah tiga generasi. Kujo Yoritsune saudara jauh Yoritomo dari Kyoto dan diangkat menjadi shogun. Melihat kondisi Yoritsune yang masih kanak – kanak maka ia hanya dijadikan boneka. Maka pemerintahan berada di tangan mangkubumi. Yamg waktu itu depegang oleh Hojo Tokimasa, dan setelah wafatnya Hojo Tokimasa jabatan mangkubumi dijabat oleh putranya Yoshitoki.
            Dengan terhapusnya garis keturunan Minomoto membuka kesempatan bagi kaisar Gotoba  dalam usaha pengembalian kekuasaan kaisar dalam pemerintahan. Kesempatan yang terbuka di manfaatkan oleh Kaisar Gotoba untuk memberikan perintah kepada propinsi untuk menggulingkan Yoshitoki. Dan Kaisar Gotoba mengundurkan diri dan putranya kaisar Juntoku yang juga telah menarik diri, dibuang ke pulau Sado. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Jokyu.  Akibat kemenangannya bakufu mengambil alih lebih dari tiga ribu daerah milik istana. Dengan hal ini Yoshitoki diganti oleh Yasutoki dan kemudian oleh Tokiyori yang memperoleh sumpah setia rakyat banyak karena cara pemerintahannya yang adil dan tegas.  

2.2.1.2 Terjadinya Restorasi Kemmu

 Pada masa terjadinya pertikaian kaisar Godaigo dari garis keturunaan Daikakuji Sungguh menyadari praktek pemerintahan oleh kaisardam berusaha mengembalikan pemerintahan ketangan kaisar. Kaisar bakufu berusaha memanfaatkan kesepatan dari lembaga Bakufu yang mengalami kemunduran dan menunjukkan kekesalan terhadap kediktatoran oleh para Shogun Hojo. Oleh sebab itu kaisar mengirim tentara ke provinsi untuk mengumpulkan pasukan demi melancarkan serangan terhadap Rokuhara Tandai, wakil bakufu resmi di Kyoto. Tetapi usaha itu gagal.
Melihat kekalahnya tersebut kisar Gotoba tidak menyerah dan dia tetap melancarkan seranganya sebagai akibatn dari tindakan kaisar Gotoba ini dia dibuang kepulau Okki. Dan sebagai gantinya Bakufu mengangkat garis keturunan jimyoin. Kaisar Kogon untuk duduk diatas tahta.
Perjuangan dalam pengambilan kembali pemerintahan tidak seluruhnya gagal cita – cita kaisar ini diteruskan oleh putra mahkotanya Morinaga, mengeluarkan perintah untuk menghimpun para samurai dipropinsi untuk membantunya. Mereka mendapatkan pemimpin yang terkenal yaitu Kusunoki massasige dari kawachi. Dan bangkit menentang bakufu. Ashikaga Takauji, anggota keluarga Minomoto menghancurkan rokuhara tandai, dan Nitta Yoshisada dari keluarga yang sama menyerang kamakura dan mengalahkan Hojo. Ini terjadi pada tahun 1333 kaisar meloloskan diri dari Okki dan kembali menduduki tahta. 
Dengan kekalahan bakufu kaisar memegang pemerintahan secara langsung dan pribadi ia menolak siistem pemerintahan dari biara, koma menolak mengangkat Sessho atau kampaku, dan memberikan kedudukan yang sama kepada bangsawan serta samurai di pusat pemerintahannya. Peristiwa ini dikenal dengan restorasi kemmu merupakan nama zaman ini.
Pada dasarnya retorasi ini sangat baik, namun pada kenyataannya tidak terealisasikan. Dalam banyak hal ara bangsawan dan para samurai sering berselisih faham.perselisihan ini berkaitan dengan pembagian tanda jasa sehingga urusan kenegaraan banyak yang terbengkalai. Pemerintaha ini hanya bertahan selama dua tahun.
Pemerintahan ini berakhir dengan pemulihan oleh Ashikaga Takauji. Ia mengalahkan Kusunoki Masashige di Minatogawa, Kobe dan menduduki Kyoto serta medudukkan adik kaisar kogon diatas tahta. Dengan sebutan kaisar komyo. Kaisar godaigo berlindung di gunung Hiei, kemudian pindah di gunung Yoshino bagian selatan Yamato. beliau bersam para samurai yang setia padanya. Dengan terjadinya peristiwa maka terdapat dua kaisar pada saat itu. Yang berada di Kyoto ” istana utara “ dan Yoshinona  “istana selatan“.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut Ashikaga Takauji diangkat menjadi panglima besar yang bertugas mengawasi istana utara dan mendirikan bakufu di Kyoto dan didukung oleh kekuatan Shogun. Dengan keadaan yang demikian istana selatan masih bersikeras menolak dan tetap melakukan perlawanan.
Pertentangan ayang terjadi antara kedua istana terjadi selama 57 tahun. Tetapi dengan perantara Shogun ashikaga Yosimitsu (cucu takauji) pada tahun 1392 terjadi pendekatan kembali diantara kedua istana dan hasil dari perundingan tersebut kaisar gokameyama yang pada waktu itu memerintah selatan menyerahkan tahta kepada kaisar Gokomatsu yang memerintah di istana utara. Dengan demikian berakhirlah masa perpecahan dikalangan istana.

2.2.2 Bakufu Muromachi

            Bakufu ini didirikan oleh Yoshimitsu. Kedudukan Yosimitsu selain sebagai shogun juga menjabat sebagai menteri utama, dengan jabatan ini ia mengambil bagian dalam kehidupan politik istana. Jabatan penasehat utama bagi Shogun yaitu Kanre di pegang secara bergantian oleh tiga cabang keluarga Ashikaga, kaum Hosakawa, kaum Shiba dan kaum Hatakeyama
            Para Shugo pada zaman Muromachi tidak mengabdi secara mutlak kepada Shogun, melainkan bertindak sesuai dengan kepentingannya masing-masing sehingga mengakibatkan landasan lembaga Bakufu menjadi sangat rapuh. Sementara itu shogun kedelapan, Yoshimasa mengabaikan pemerintahan dan hidup secara mewah tanpa memperhatikan pendeeritaan rakyat. Hal ini dilanjutkan dengan Pertentangan antara Hosokawa Katsumoto, dan Yamana Mochitoyo yang berpengaruh menjadi semakin ruwet karena perselisihan sekitar masalah pergantian Shogun. Pertempuran yang di mulai di Kyoto pada tahun 1467, pertempuran ini di kenal sebagai perang saudara Onin. Akibatnya istana kekaisaran serta sejumlah tempat tinggal bangsawan, kuil serta tempat ibadah di Kyoto terbakar. Perang onin mengakibatkan surutnya wewenang dan kehancuran masyarakat berlangsung tanpa kendali. Peperangan yang berlangsung selama 1 abad ini dikenal dengan periode Sengoku.
Pada masa terjadinya zaman Sengoku, orang – orang eropa mulai berdatangan ke jepang untuk yang pertama kalinya. Kemudian dibukalah hubungan dengan bangsa barat. Pada tahun 1543 kapal portugis berlabuh di Tanegashima yang terletak dibagian selatan Kyushu. Mereka dating dengan membawa senjata dan diterima oleh jendral jepang serta dengan cepat menyebar keseluruh jepang.
Pada tahun 1549 Fransiskus,salah seorang pendiri Ordo Jesuit, tiba di Kagoshima dan membawa agama Kristen ke Jepang. Ia tinggal di jepang Selma dua tahun tiga bulan tetapi dalam waktu itu para misionaris berdatangan ke Jepang dan berusaha memperluas agamanya. Pada tahun 1582 jumlah penganut agama Kristen cukup banyak. Hideyoshi memberi perlindungan bagi agama Kristen tetapi ia cucriga atas agama Kristen akan mengalahkan agama Jepang Shinto dan budha yang merusak masyarakat.
Oda Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi Eropa dan senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas terbunuh dalam Peristiwa Honnōji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590.
            Pada zaman Nobunaga dan Hideyoshi para Daimyo baru dan pedagang-pedagang kaya mulai menciptakan kebudayaan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan terbuka. Dengan perkembangan arsitektur istana, timbul menghias pintu-pintu geser dan dinding-dinding rumah dengan lukisan dekoratif yang berwarna warni.

2.2.2.1 Keadaan Masyarakat dan kebudayaan pada masa pemerintahan  Muromachi

            Sepanjang zaman ini organisasi otonom tumbuh di lingkungan pertanian. Para petani berkumpul untuk melindungi desa-desanya dari perusakan akibat perang. Dan sering kali mereka menolak pembayaran pajak yang terlalu tinggi atau pemerasan oleh lintah darat. Pemberontakan ini disebut Ikki. Di distrik Hokuriku dan Kinki, beberapa Ikki di atur oleh penganut Sekte budha Jodo shin dan Dikaga, Ikki berhasil menggulingkan Shugo local. Pemberontakan ini dikenal sebagai Ikko-Ikki.
            Dalam bidang industry mengalami perkembangan yang luar biasa. Pertanian, perikanan,dan pertambangan maju pesat. Dalam bidang sastra, kesusastraan bangsawan tradisioner mengalami kemunduran, tetapi kesusastraan rakyat biasa mulai muncul dalam bentuk-bentuk seperti Renga (sajak berantai), Otogizoshi(cerita populer), drama dan komedi. Dalam perkembangan kebudayaan terdapat perpaduan yang semakin akrab antara kebudayaan samurai dan bangsawan. Contohnya: kinkaku (paviliun perak) yang didirikan oleh Yoshi mitshu dan Ginkaku(pavilion perak) yang dididrikan oleh Yoshimasha, bangunan ini memperlihatkan kombinasi arsitektur samurai dengan arsitektur Budha.

2.2.3 Bakufu Edo

            Tokugawa leyashu meneruskan pemerintahan dari Toyomi Hideyoshi dan menyempurnakan persatuan bangsa. Ia memperkuat kedudukannya selama zaman Nobunaga dan di beri wilayah delapan provinsi di daerah kanto oleh Hideyoshi.Dengan demikian ia membangun kekuatan yang bermarkas besar di Edo. Tokugawa leyashu memperoleh keberuntungan dari pertikaian yang terjadi antara pertikaian tentara Hedeyoshi dengan Ishida Mitshunari dalam perang yang menentukan Disekigahara memperoleh kemenangan yang besar. Hasilnya ia memperoleh pengukuhan hegemoni dari kaum Tokugawa. Pada tahun 1603 Leashu di tunjuk menjadi Shogun oleh kaisar. Pemerintahan samurai pusat didirikan yang mengambil langkah pengendalian para daimyo, tekanan atas istana serta pengawasa atas para petani. Pengendalian terhadap para Daimyo memakan hampir seluruh tenaga leyashu, karena beberapa diantaranya menjadi kawasan sejawatnya dibawah Hideyoshi.
Leyashu menempatkan para daimyo yang tidak mempunyai ikatan erat dengan keluarga Tokugawa di daerah-daerah yang jauh misalnya di daerah Tohoku, sikoku, dan Kyushu. Dan juga menetapkan kitab undang-undang bagi keluarga ksatria yang mengatur secara tertulis kewajiban oara Daimyo. Leyashu juga menetapkan system yang di kenal sebagai Sankinkotai yang mewajibkan para daimyo untuk mrngabdi secara bergantian di Edo, sementara istri dan anak-anaknya harus tetap tinggal di daimyo. Para daimyo berada di bawah kawasan Bakufu dan secara mutlak bertugas mengabdi kepada Shogun.
            System penentuan kedudukan social seseorang dengan cara mengolongkan dalam salah satu dari empat kelas, yaitu samurai,petani,dan buruh atau pedagang yang di terapkan secara ketat. Hubungan feodal antara tuan dan hamba yang di pegang oleh para samurai dan di perluas di setiap kelas. Ikatan ketat yang serupa mengikat tuan tanah dan penghuni dikalangan para petani, mengikat murid kepada para karyawan ahli dikalangan pertukangan dan mengikat pegawai kepada kepala usaha di antara para pedagang. Pelanggaran ikatan ini di larang keras karena di anggap melanggar tata susunan masyarakat.

2.2.3.1 Perkembangan Sosial Budaya Pada Masa Bakufu Edo

            Sejak pemeritahan Letshuna, bakufu mulai melonggarkan cara pemerintahan militer yang ketat untuk lebih memberi tekanan pada usaha pendidikan dan kebudayaan karena landasan bakufu telah aman dan perlu pengendalian terhadap para daimyo. Selama zaman administrasi birokrasi, industry domistik memperlihatkan perkembangannya dan produksi bertambah dengan cepat. Perhubungan juga mengalami perbaikan, peredaran bahan-bahan konsumsi menjadi lancar dan perdagangan juga bertambah maju. Pada puncak kemakmurannya, Edo merupakan kota yang terbesar di antara kota istana dan di perkirakan mempunyai penduduk satu juta orang. Dengan hal ini kemakmuran ekonomi, ilmu pengetahuan, kesastraan, dan kesenian maju dengan pesat.
            Kemajuan juga tercapai dalam penelitian sejarah Jepang, yang membawa pendekatan baru terhadap studi Mithe-Mithe. Dalam bidang kesusastraan timbul banyak sastra yang bersumber pada kehidupan kelas pedagang. Dalam bidang kesenian aliran Kano menjadi sumber pelukis-pelukis resmi bagi lembaga Shogun. 

2.2.4 Kondisi Akhir Masa Keshogunan

2.2.4.1 Kondisi Budaya, Ekonomi dan ilmu pengetahuan

            Setelah masuknya ekonomi uang keseluruh bangsa serta semakin banyaknya tuntutan selera ekonomi kekeyaan semakin menumpuk ditangan keles pedagang. Kondisi Bakufu sendiri berada dalam kesulitan keuangan sedangkan para samurai dan petani berada pada kondisi kemiskinan. Setelah jaman Genroku berusaha untuk membangun kembali keuangan dengan cara mencetak ulang mata uang. Menetapkan pajak “kemawahan” (Goykin ) bagi pedagang kaya tetapi cara itu tidak berhasil.
            Yoshimune shogun kedelapan, mengeluarkan larangan keras terhadap kemewahan dan dekadensi. Ia mendorong berkembangnya seni beladiri dikalangan kaum samurai dan memerintahkan seluruh bangsa untuk hidup secara sederhana. Langkah lainya untuk membantu keadaan keuangan berusaha mendorong pembukaan tanah pertanian baru dan pertumbuhan industry. Hasil – hasil perbaikan ini juga tidak memuaskan.
            Dengan bertambahnya kesulitan keuangan, Bakufu dan para daimyo menjadi semakin keras berusaha memungut pajak dari petani, yang mengakibatkan petani menderita kemiskinan yang semakin parah. Banyak diantara mereka terpaksa melepaskan tanahnya dan menjadi buruh tani meskipun beberapa petani yang lebih baik keadaanya mulai membuka toko minuman keras atau menjadi lintah darat. Petani yang paling miskin mulai berkelompok untuk membela haknya dengan cara paksa atau untuk memberontak.
            Novel – novel populer dicetak dalam jumlah besar termasuk share–bone yaitu novel pendek yang mengambil tema kehidupan di tempat – tempat hiburan dan Yomihon, yaitu roman –roman sejarah panjang.
            Dalam bidang kesenian. Bentuk – bentuk baru seperti nanga yang berasal dari gaya populer di Cina Ming Ch’ing, atau gaya realisme yang berasal dari penelitian akan alam seperti yan terlihat dalam karya Maruyama Okyo. Sedangkan seni mencetak gambar dengan dengan cukilan kayu yang disebut ukiyo-e mengalami kemajuan dalam segi teknis yang menuju kepada jaman emas nishiki-e (gambar cetak polychrome). Baik dalam tema maupun pada pribadi senimanya.
            Pendidikan tersebar ke seluruh Negara. Disampin sekolah – sekolah yang diselenggarakan oleh Bakufu dan Clan, juga terdapat terakoya atau sekolah di kuil, yang merupakan sumber pendidikan bagi anan – anak pedagang dan petani, dan merupakantempat dimana mereka dapat memperoleh dasar – dasar pendiikan diantaranya membaca, menulis, berhitung.
            Dalam bidang ilmu pengetahuan, ajaran konghuchu resmi tetap berlangsung seperti biasanya, tetapi jaman ini menyaksikan tampilnya Koku-Gaku (studi nasional) yang mulai mengimbangi perhatian yang berlebihan pada ilmu pengetahuan dari Cina dengan studi bahasa Jepang kuno, dan menganjurkan kembalinya cara hidup dan pemikiran kuno dan bersifat pribumi. Deretan sarjana yang dimulai dengan Kada-No-Azumamaro hingga Kamo-No-Mabuchi, Motoori Norinaga dan Hirata Aksutane, menandakan suatu kebebasan baru bagi ilmu pengetahuan jepang dan lolosnya dari pandangan yang sekian lama dikuasai oleh ilmu pengetahuan Cina. Koku-gaku juga dapat disebut ilmu pengetahuan baru dalam pengertian bahwa orang –orang yang bertanggung jawab atasnya terutama terdiri dari orang yang berasal dari kelas pedagang atau petani.
            Cabang ilmu pengetahuan lain ialah ran-gaku atau “ ilmu pengetahuan belanda”. Bahasa belanda telah lama dikenal oleh para penterjemah untuk bahasa belanda di Nagasaki, tetapi shogun yoshimune menyuruh Aoki Konyo dan sarjana lain untuk mempelajari bahasa tersebut. Maeno ryotaku, murid aoki bersama dengan sarjana – sarjana lain berusaha keras dan berhasil menterjemahkan kitab Tafel anatomia, karya belanda mengenal anatomi, dan sejak zaman ini bahasa Belanda dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan denganya menjadi cabang ilmu pengetauan yang diakui di Jepang, yang secara menyeluruh dikenal sebagai Ran-gaku. Melalui ilmu bahasa, cabang ilmu pengetahuan ini berkembang higga mencakup pelajaran dalam berbagai bidang dari dunia barat, dan banyak pengetahuan baru seperti ilmu kedokteran, ekonomi, ilmu alam dan kimiadiperkenalkan di Jepang.

2.2.4.2 Pembukaan Kembali Kerjasama Jepang dengan Negara – Negara Barat.

            Bangsa pertama yang mengetuk pintu Jepang ialah Rusia. Pada tahun 1792 Rusia yang telh meluaskan wilayahnya hingga ke Siberia, mengirim seorang utusannya, Adam Laxman, ke Nemuro di Hokkaido untuk memulanngkan awak kapal Jepang yang kandas di Rusia, dan untuk mengajukan nota resmi yang memohon dibukanya perdagangan antara kedua Negara itu. Bakufu memberitahu utusan ini tentang kebijaksanaan pengasingan Jepang, mengatakan bahwa pembicaraan lebih lanjut harus dilakukan di Nagasaki,dan memintanya supaya pulang kembali. Setelah itu Rusia mengirim utusan ke Nagasaki, tetapi utusan ini di usi oleh penguasa Jepang, yang menyebabkan Rusia kemudian menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang wilayah bagian utara Jepang. Karrena itu BAkufu meletakkan Hokkaido langsung di bawah pengawasannya dan memperkuat pertahanan disana.
            Pada tahun 1853 Komodor Perry, komandan dari Squadron Hindia Timur dari Amerika Serikat, memasuki pelabuhan Uraga dengan kapal- kapal perangnya dengan membawa surat dari presiden Amerika yang ingin membuka hubungan dengan Jepang. Bakufu memohon pertimbangan dari istana dan para daimyo mengenai cara membalas surat itu. Terjadi perselisihan faham di antara mereka yang mendukung di bukanya Negara dan mereka yang menuntut supaya orang-orang biadab ini di usir. Tetapi Perry kembali pada tahun berikutnya untuk meminta jawaban, Bakufu menyerah dan perjanjian persahabatan antara Jepang dan Amerika Serikat di tandatangani. Perjanjian itu di atur bahwadi pelabuhan Simoda dan Hokadate di buka bagi kapal – kapal Amerika untuk memberi persediaan bahan bakar, air dan makanan. Ini di susul dengan perjanjian yang serupa denagan Inggris,Rusia dan Belanda. Dengan demikian pintu Negara Jepang di buka kembali setelah pengasingan yang berlangsung dua abad.

2.2.4.3 Akhir Masa Keshogunan

            Dengan adanya perjanjian persahabatan tersebut Amerika serikat mendorong BAkufu untuk mengadakan perjanjian dagang, tetapi istana tidak mengizinkan menteri bakufu li Naosuke tidak mengindahkan penolakan dari istana dan menandatangani perjanjian. Pada tahun 1858 perjanjian dagang dan persahabatan di tandatangani antara Jepang dan Amerika Serikat. Perjanjian itu kurang adil: disamping Shimuda dan Hakodate, empat pelabuhan lain yaitu Kanagawa,Nagasaki, Niigata dan hyogo serta kota Edo dan Osaka terbuka buat perdagangan. Selain itu di akui pula hak menetap bagi warga Amerika, penempatan seorang mentri dan konsul, serta hak ekstra territorial buat warga Negara Amerika. Kedua Negara itu juga mengadakan perjanjian Pabean dalam beberapa tahun berikutnya perjanjian serupa dengan Belanda, Rusia, Inggris dan Prancis.
            Penandatanganan perjanjian yang di lakuakan oleh Bakufu tanpa izin kaisar menyebabkan kekesalan yang meluas dan gerakan anti bakufu semakin gencar. Li Naosuke mengambil tindakan regresif yang keras melawan oposisi dan banyak orang yang setia kepada kaisar di bunuhnya. Kebencian terhadap li sendiri memuncak dan pada akhirnya, ia di bunuh oleh samurai tak bertuan dari clan Satsuma dan Mito.
            Pembukaan hubungan dengan Negara-negra asing sangat mengacaukan perekonomian Jepang. Setelah wafatnya li Naosuke bakufu berusaha mengembalikan krisis melalui kerjasa dengan istana, tetapi kekuasaanya berangsur angsur menurun. Sementara itu perasaan anti orang – orang asing menjadi lebih runcing. Clan coshu menembak kapal asing yang melallui selat Simonosekhi dan sebagai pembalasannya, tempat- tenpat pertahannya di duduki. Sementara Clan satshuma diserang pasuakan Inggris di Kagoshima. Clan yang kuat ini cepat menyadari bahwa mengusir orang asing sebenarnya mustahil tapi terus juga bersih keras dalam usaha pengusiran sebagai cara untuk mempersulit kedudukan bakufu.
            Clan choshu pada mulanya menyerukan kesetiaan pada kaisar dan pada orang asing, sementara Clan satshuma menyerukan kerja sama antara istana dan bakufu. Tidak lama kemudian fraksi yang menyerukan di jatuhkannya bakufu berkuasa di kedua Clan tersebut, pada tahun 1866 kedua Clan tersebut menandatangani perjanjian aliansi rahasia. Di istana, Iwakura Tomomi dan bangsawan berpangkat rendah lainnya berusaha mengeluarkan perintah rahasia dari kaisar untuk menjatuhkan bakufu ke tangan Clan Satshuma dan Choshu. Tetapi pada hari itu Yoshinobhu atas kehendaknya sendiri mengusulkan pengembalian pemerintahan kepada istana. Yoshinobu melakuakan hal tersebut sebagai hasil peringatan yang disampaikan oleh penguasa Clan those kepada bakufu yang menyatakan bahwa satu- satunya jalan untuk menghindari campur tangan asing dan untuk memelihara kemerdekaan Jepang, yaitu dengan mengembalikan pemerintahan langsung secara damai. Istana menerima petisi Yoshinobhu dan mengeluarkan perintah yang menyatakan pemulihan pemerintahan kaisar di tangan kaisar Meiji.  














BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan 

Awal kemunculan shogun bermula pada kemenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga Taira yang di menangkan oleh keluarga minomoto. Sejak itu keluarga minomoto yuritomo. Menjadi penguasa tertinggi dictator dan memindahkan ibu kota Jepang dari Kyoto ke Kamakura yang kemudian disebut Zaman kamakura (1185 – 1333 ). Untuk mendapat kekuasaanya yuritomo menempuh dua Cara yaitu membentuk jabatan baru shuga dan jito.
Pada masa shogun mendapatkan pengaruh -  pengaruh dari luar seperti : kebudayaan dari Cina dan India berbagai cabang kebudayaan yang berkembang contohnya dalam bidang kesussastraan meliputi, bentuk – bentuk tulisan, filsafat, dan ilmu pengetahuan kemudian muncul kesusastraan Jepang dalam bentuk dongeng, hikayat, seni lukis, seni patung dan seni ukir. Dalam bidang kesenian terutama seni  bangunan. 
Akhir pamerintahan shogun diakibatkan oleh sikap bakufu lin noushuke yang  tidak mengindahkan penolakan dari istana dan menandatangani perjanjian dagang dengan Amerika Serikat. Pada tahun 1858 perjanjian dagang dan persahabatan di tandatangani antara Jepang dan Amerika Serikat. Perjanjian itu kurang adil: disamping Shimuda dan Hakodate, empat pelabuhan lain yaitu Kanagawa,Nagasaki, Niigata dan hyogo serta kota Edo dan Osaka terbuka buat perdagangan. Selain itu di akui pula hak menetap bagi warga Amerika, penempatan seorang mentri dan konsul, serta hak ekstra territorial buat warga Negara Amerika. Kedua Negara itu juga mengadakan perjanjian Pabean dalam beberapa tahun berikutnya perjanjian serupa dengan Belanda, Rusia, Inggris dan Prancis. 
Akibat dari sikap dari li Nausoke menyebabkan kekesalan yang makin meluas dalam keluarga kaisar. Dan berkembang pada gerakan anti bakufu yang makin meluas dikalangan rakyat. Akhir masa keshogunan ditandai atas kehendakya Yoshinobhu yang waktu itu menjabat menjadi shogun dan mengusulkan pengembalian pemerintahan kepada istana dan diberikan kepada kaisar yang pada waktu itu menjabat yaitu Kaisar Meiji. Setelah peristiwa tersebut maka berakhirlah masa keshogunan.


3.2       Saran

            Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak sedikit kesalahan yang mungkin pembaca temukan dalam memahami sejarah jepang masa keshogunan. Kesalahan yang muncul baik dari segi penuysunan, penyajian maupun pemahaman penyusun terhadap materi tadaklah disengaja. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai penyampurnaan makalah ini dan tulisan – tulisan kami berikutnya.























DAFTAR PUSTAKA
                                                                                    

Rosidi, Ajip. Mengenal Jepang. Pusat kebudayaan Jepang Jakarta. Jakarta. 1981.
Sakamoto, Taro. Jepang dulu dan sekarang, terjemahan oleh Sylvia Tiwon. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 1992.
Anonim,2010. Jepang. Tersedia dalam http//:id.wikipedia.org/wiki/Jepang. Diakses pada 12 Maret 2010.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar